Jumat, 17 Juni 2022

Resume 14 (Konsep Buku Non Fiksi)

 





Hari, Tanggal, : Jum'at, 17 Juni 2022

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: Musiin, M.Pd.

Moderator: Lely Suryani

Tema acara di WA Grup: Konsep Buku Non Fiksi


Kegiatan diawali dengan pembukaan dan inspirasi dari narasumber:

Beliau adalah alumni kelas menulis seperti halnya Bapak Ibu saat ini. Di awal ikut kelas menulis juga belum memiliki blog, berangkat dari nol. tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang
Beliau adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi

Berikut Paparan Materi dari Narasumber
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
Berikut ini adalah dafatr isi dari buku yang Narasumber tulis.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62


Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Pak Yulius juga merupakan alumni gelombang 8 dan saya yakin beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu.  Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis

Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.

Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga

Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis

Demikian sharing pengalaman dari Narasumber. Pesan beliau, Semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.



Berikut informasi dari ibu narasumber: 

Sebagai organisasi kemasyarakatan, kita bisa mengirimkan proposal ke lembaga-lembaga dalam negeri maupun luar negeri.

Proposal yang kita kirim akan diverifikasi dan lembaga kita akan dikunjungi.

Tetaplah setia dengan pilihan dan terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan kita menjadi inspirasi orang lain.


Demikian Materi dari Ibu Narasumber kita malam ini sangat menginspirasi.

Ada yang sangat menarik  bagi saya dari pertemuan ini adalah SEBAGAI PENGINSPIRASI DIRI JANGAN HANYA TERLALU ASYIK BELAJAR, SAMPAI LUPA MENGAPLIKASIKAN HASIL BELAJAR, KARENA SIBUK TERUS HANYA BELAJAR. JIKA KITA SEKARANG SUDAH BELAJAR MENULIS, MAKA PASTIKAN KITA PUNYA HASIL BELAJAR KITA DARI KEGIATAN INI, YAITU KARENA BELAJARNYA MENULIS, MAKA HASIL BELAJARNYA TULISAN. AGAR WAKTU YANG KITA PAKAI UNTUK BELAJAR, TIDAK MENJADI MUBADZIR, HANYA BELAJAR TANPA APLIKASI KE DALAM DIRI.


Rabu, 08 Juni 2022

Resume 10 (Menulis Cerita Fiksi Itu Mudah)

 



Hari, Tanggal : Rabu, 8 Juni 2022

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: Sudomo, S.Pt.

Moderator: Sigid Purwo Nugroho

Tema acara di WA Grup: Menulis Cerita Fiksi Itu Mudah



*Materi : Menulis Cerita Fiksi Itu Mudah.*

https://youtu.be/dXX9RWxT_u8





Selamat pagi bapak/ibu Peserta BM Gelombang 25 dan 26. Tidak terasa nanti malam memasuki pertemuan ke-10. Sebelum kegiatan dimulai, silahkan bapak/ibu mempelajari materi *"Menulis Cerita Fiksi Itu Mudah"* melalui link Youtube Narasumber . Jangan lupa ya untuk like, komen, subscribe, dan share. 

Setelah menonton tayangan ini, bapak/ibu dapat menyiapkan pertanyaan terkait materi atau boleh langsung memberikan pertanyaan di kolom komentar. Jadi, pada saat kelas berlangsung tinggal penguatan materi dan tanya jawab. Terima kasih. 😊🙏🏻


Demikianlah di atas arahan dari kegiatan pembelajaran malam ini untuk diresume. Bersesuaian dengan kegiatan belajar yang biasanya saya laksanakan, berdasarkan kebiasaan baik murid-murid saya yang selalu menanyakan materi untuk pertemuan yang akan datang, akhirnya saya bersemangat selalu memposting materi sebelum pertemuan dilaksanakan. Hasil belajar sangat baik. Guru sebagai pengorkestrasi kegiatan belajar, dapat lebih fokus memastikan siswa belajar. Memecahkan kendala yang dihadapi murid, dan murid lanjut lagi belajar.

Murid-murid fokus pada tujuan belajarnya yang lebih hakiki yaitu bertanggung jawab pada Allah SWT, mendapatkan ridho dari Allah SWT. 

Mungkin saya termasuk murid yang agak salah fokus di pertemuan ini 😁🙏, saya lebih fokus pada metode penyajian materi pada pertemuan ini, bukan ke materi menulis cerita fiksi nya. Dari pertemuan ini saya tetap dapat penguat diri tentang metode pembelajaran dengan menyajikan materi terlebih dahulu sebelum pembelajaran.

Salut saya kepada panitia pelatihan kegiatan BELAJAR MENULIS ini, karena tidak mewajibkan bukunya fiksi atau non fiksi. Membuat saya sebagai peserta bisa bebas berinovasi sesuai kebutuhan saya, tapi tetap mendapat inspirasi dan informasi lengkap terkait kegiatan MENULIS.

Mungkin sekarang ini saya belum tertarik menulis fiksi, mungkin ke depan saya tertarik, dan materi ini tersimpan rapi di resume ini untuk dibuka.

Pengingat Diri


Resume:

Lanjut ternyata materinya menarik, walau sempat mau menulis yang non fiksi saja, tapi dapat istilah-istilah berikut ini seru juga, buat pengayaan pengetahuan.

1) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel. 
3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah *niat* dan komitmen yang kuat untuk belajar, *baca* karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah *ide dan genre* cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat *outline* atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai *menulis*, melakukan *swasunting* setelah selesai menulis dan memublikasikannya.

5 | *Elaborasi Pemahaman*
Pada bagian ini saya akan menggarisbawahi materi yang ada di video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan kita bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi.

6 | *Koneksi Antar Materi*
Pada bagian ini bisa dilengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh, sesuai peta konsep berikut ini:


Pada contoh di atas diberikan tanda panah dari *unsur pembangun* ke *kiat*.  Tanda panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi maka penulis akan lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.

7 | *Aksi Nyata*
Pada bagian ini silakan dilakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara menulis resume pertemuan. Tentu resume yang mengelaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi. Seperti resume yang pernah saya buat dalam bentuk cerita fiksi anak di blog narasumber:


Demikian di atas, resume yang dapat saya coba susun.


Berikut di bawah ini, pengalaman saya
Duh sudah lama sekali sebenarnya saya tidak baca cerpen, hanya samar-samar saat masih seru-serunya zaman dulu baca majalah cerpen remaja Anita Cemerlang. Majalah ini menjadi favorit karena fokus hanya menyajikan cerpen saja, tanpa berita atau artikel lainnya, dan yang membuat berkesan adalah lukisan-lukisan ilustrasinya yang sampai sekarang rasanya bikin sedih. Entah kenapa rasa sedih yang teringat sekarang, saat penulis mencoba mengingat tentang lukisan illustrasi majalah cerpen Anita Cemerlang ini. Padahal wow lukisannya bagus-bagus. Zaman dulu kan belum ada app kamera dipercantik he...he...he..., Sekarang saya baru perhatikan mengapa di Anita Cemerlang itu jadi lebih menarik ilustrasinya, karena merupakan versi cantik dari orang sesungguhnya. Jadi terbayang tokoh ceritanya cantik-cantik, ganteng-ganteng, ideal.

Sebenarnya, tantangan pada resume ini adalah aksi nyata membuat fiksi. Tapi, mohon maaf saya sudah mencoba untuk menulis fiksi untuk melengkapi resume ini, tapi masih mentok. Iseng-iseng saya ketik Anita Cemerlang di google, ternyata wow muncul Anita Cemerlang sekarang sudah dijual online, saya share fotonya berikut ini:


Hebat-hebat para pengarang yang seperti tak kehabisan idea menuangkan kisah perjalanan hidup, kadang manis, kadang sedih (yang bikin leher pembaca rasanya tercekat ikutan sedih), kadang menantang (bikin pembacanya tertantang pingin ikutan adventure naik gunung juga memetik bunga edelweis).

By the way, teringat rasa tertantang ikutan naik gunung dan memetik bunga edelweis, maka penulis akhirnya berhasil juga sih merasakan adventure nya heboh dengan perlengkapan naik gunung seperti foto di bawah ini yang merupakan salah satu yang sudah dicita-citakan sedari mengenal adventure petualangan mendaki gunung dari majalah Cerpen Anita Cemerlang.




Edelweisku sudah Menunggu

Benar sekali nasehat Bunda yang begitu menyayangiku sepenuh hati berjuang bersama mengisi kehidupan yang telah Allah SWT anugerah kan kepada kami, terlebih saat ayahanda telah berpulang.  Bahwa bercita-cita, berangan-angan haruslah yang baik-baik. Berucap, bertindak haruslah yang baik-baik. Dari ucapan, dapat lahir tindakan, dapat terwujud menjadi kenyataan.

Seperti halnya dengan berjanji, juga disampaikan hanya dengan kata-kata. Tetapi ingatlah Nak, kata Bundaku: dalam janjimu ada tanggung jawab kepada Allah SWT. Kamu bisa saja ingkar janji pada orang yang kau janjikan, tapi ingatlah Nak bahwa orang-orang yang kau janjikan itu ada pemiliknya yang hakiki....yaitu Allah SWT, engkau harus bertanggung jawab pada Sang Pemilik atas janjimu. Maka hendaklah kau pun berhati-hati dalam berucap bersenda-gurau, karena ucapanmu walau dalam bergurau akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.

Wahai bunda, engkau telah lama berpulang, menyusul ayahanda, kekasih hatimu yang telah menunggu mu menyusulnya, bersama kembali kepada Sang khalik, Sang Pemilik engkau berdua yang hakiki. Nasehat-nasehatmu senantiasa kuingat, sebagai pengiring langkahku, sebagai pengenang juga pada kenangan termanis  pada ayahandaku ayahanda kami yang sangat samar-samar karena ayah berpulang selagi kami anak-anaknya masih balita. Terima kasih Bunda, dari hati manismu kami lebih mengenal kebaikan ayahanda kami.

Kami terus melangkah, senantiasa berusaha dan bersyukur atas semua yang Allah SWT tetapkan bagi kami. Dengan penuh rasa cinta kami selalu berdo'a kepada Allah SWT agar engkau berdua, orangtua kami, dilapangkan kuburnya diterima iman Islamnya dan ditempatkan di Syurganya Allah, Syurga Firdaus. Al Faatihah.

Allah SWT, dengan kuasaNya, mengantarkan ku akhirnya untuk merasakan pengalaman-pengalaman yang tadinya kupikir hanya angan-angan saja, salah satunya dari banyak sekali yang telah Allah SWT berikan antara lain kesempatan pengalaman aksi camping mendaki gunung menemui edelweisku yang telah menunggu. Benar Bundaku, bercita-citalah yang baik-baik. 


Juni, 2022
Dengan penuh kerinduan.

بسم اللّٰه الرحمن الرحيم ...
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته ...

اللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا وَأَفْكَارَنَا وَأَحْسِنْ أَخْلاَقَنَا وَأَحْسِنْ بِالصَّالِحَاتِ أَعْمَالَنَا.
آمين ..يارب العالمين ...

Ya Allah Sucikanlah hati kami dan fikiran kami, perbaikilah akhlak
kami dan perbaikilah amal perbuatan kami dengan perbuatan yang baik.
aamiin...Yaa Rabbal'alamiin...

          🙏😊🙏





Selasa, 07 Juni 2022

Resume 9 (MENULIS ITU MUDAH)

 

RESUME OLEH: HJ. NOVIANTI MULYANA, S.PD., M.PD.



Hari, Tanggal, : 07 JUNI 2022

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: PROF. DR. NGAINUN NAIM

Moderator: DAIL MA'RUF

Tema acara di WA Grup: MENULIS ITU MUDAH


Benar sekali tema dari pertemuan kali ini, MENULIS ITU MUDAH.

Pikiran tentunya banyak sekali pemikiran-pemikiran kita, pengalaman-pengalaman kehidupan, perjuangan, suka duka, semua menanti untuk dituliskan. 

Jika menuliskan pesan-pesan kita sekarang ini, tak terasa ternyata bisa belasan whatsapp kita kirimkan dalam sehari. Nasehat kita untuk murid. Pelajaran-pelajaran kita tuangkan di classroom. Waktu jadwal penyajian pelajaran juga kita tampilkan di classroom. Semuanya bertumpuk  dlam pikiran, menanti untuk dituliskan.

Namun, kendalanya adalah, tulisan-tulisan itu masih seppotongsepotong, berserakan di aneka tempat, sehingga seringkali memang sulit menggumpalkannya menjadi sebuah buku.

Namun dengan penuh semangat, coba penulis mengikuti kegiatan BELAJAR MENULIS ini, agar belajar fokus mengumpulkan tulisan menjadi sebuah buku, menjadi sebuah hasil karya tulis.

Materi-demi materi telah disajikan dalam kegitan BELAJAR MENULIS ini, kesemuanya memotivasi untuk mulai menulis, menggumplakan tulisan ke dlam sebuah karya.

Inspirasi dari Prof Ngainun Naim adalah seringlah menulis, menulis bisa di berbagai media dan mendapatkan penghasilan, menulis itu bisa berkali-kali, tulis edit lagi tulis edit lagi, dengan menulis berkali-kali maka kata-katanya akan semakin bermakna.

Berkumpul di kegiatan pemerhati dan pelaksana kegiatan menulis ini, memang tempat untuk menginspirasi dan mengobarkan semangat menulis. Menulis kebaikan akan membawa kebaikan.

Sabtu, 04 Juni 2022

Resume 8 (Komitmen Menulis di Blog)

 




Hari, Tanggal, : Jum'at, 03 Juni'2022

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: Drs. Deddy Dwitagama, M.Si.

Moderator: Raliyanti

Tema acara di WA Grup: Komitmen Menulis di Blog


Salam Pembaca sekalian,

Tema kali ini sangat menarik yaitu komitmen menulis di Blog.

Menarik sekali karena kebetulan saya mendapatkan bimbingan dari tim TIK MAN 4 Jakarta, salah seorangnya adalah Bu Raliyanti yang pada pertemuan ini menjadi moderator.

Blog pertama saya tersebut, sangat bermanfaat bagi saya dalam cikal pengembangan media-media pembelajaran saya secara online.

Utamanya yang saya rasakan adalah materi yang saya buat tersimpan baik secara online, karena dulu flashdisk atau perangkat penyimpanan lainnya masih sangat kecil kapasitasnya.

Misalkan power point beranimasi materi pelajaran geometri saya yaitu menggambar bidang empat beraturan, tersimpan rapi di blog, dan ketika sekarang ini saya mulai mengembangkan media pembelajaran menggunakan video YouTube, power point animasi tersebut tersedia untuk saya jadikan video YouTube. 




Blog saya tersebut sempat tak bertambah selama beberapa tahun ini karena saya belum mengembangkan lagi bagaimana mempopulerkan blog saya tersebut, jadi sekarang kesannya masih statis berisi kumpulan materi pelajaran matematika.


Terlebih lagi saya sekarang ini lebih banyak menggunakan google form sebagai media pembelajaran saya yang merupakan sarana KBM Materi pelajaran, juga sebagai media pelaksanaan test.

Maka mengikuti pertemuan ini menarik buat saya untuk refreshing dan seperti ditambah daya semangat lagi.







Kamis, 02 Juni 2022

Resume 7 (MENGATASI WRITER'S BLOCK)



Hari, Tanggal, : Rabu, 1 Juni 2022

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: Ditya Widya Utami, S.Pd. Gr.

Moderator: Lelly Suryani

Tema acara di WA Grup: MENGATASI WRITER'S BLOCK


Resume:

Tema “Mengatasi Writer’s Block” berkaitan dengan seorang psikoanalisis Edmund Bergler. Orang yang pertama kali mempopulerkan writer’s block

Edmund Bergler, a well-known disciple of Sigmund Freud, first coined the term in New York City in 1947. He believed that writer's block was one of the many manifestations of “psychic masochism,“ which is “the unconscious wish to defeat one's conscious aims, and to enjoy that self-constructed defeat.”

Menurut Bergler (1947) WRITER'S block adalah keinginan bawah sadar untuk mengalahkan tujuan atau cita-cita atau keinginan baik  dari pikiran sadar seseorang, dan menikmati kekalahan konstruksi dirinya.



Jadi bahasa sederhana menurut saya adalah WRITER'S block keinginan bawah sadar seseorang untuk tidak melakukan cita-citanya sendiri. Misalkan cita-citanya ingin menulis, tapi kalah sama ajakan bawah sadarnya sendiri untuk tidak menulis.

Demikian resumenya.


Sisipan pengalaman writer's block yang saya alami:

Naah ternyata tema writer's block ini terjadi saat saya mau menulis resume ini. WhatsApp saya terkena permintaan back up data WhatsApp, padahal biasanya back up data itu otomatis, yang kemudian entah mengapa pesan-pesan kemarin ada yang tidak ter back up padahal sudah saya klik okay. Akibatnya salah satu data yaitu poster pertemuan ini tidak muncul di WA saya. Mulailah pikiran bawah sadar saya mengompori saya untuk tidak bikin resume, dengan berbagai macam dalih, salah satunya adalah bahwa resume kan minimal 20 dari 30 pertemuan, make sense but manipulative.

Akhirnya atas Rahmat Allah SWT, pikiran sadar saya berhasil mengalahkan pikiran bawah sadar saya untuk membuat resume ini, dan saya ngebolang, screenshoot poster dari salah satu resume, entah resumenya siapa karena semua resume wajib ada posternya, maka terimakasih kepada semua peserta, saya izin screenshoot posternya Yaa.



Demikian pengalaman saya mengalami dan mengatasi writer's block.