Hari, Tanggal, Jum'at 1 Juli 2022:
Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis
Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26
Narasumber: Edi S, Mulyanta
Moderator: Rosminiyati
Tema acara di WA Grup: Menguak Penerbit Mayor
7/1, 19:00] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat malam Bapak/Ibu guru hebat, pecinta literasi se-Nusantara yang sebentar lagi akan meluncurkan buku solo masing-masing.
Malam ini saya Ibu Rosminiyati kembali membersamai Bapak/Ibu hebat dalam menikmati sajian materi yang akan disampaikan oleh Narasumber kita.
Sebagai salah satu syarat kelulusan dari Pelatihan Belajar Menulis adalah menerbitkan buku solo dengan minimal pengumpulan resume sebanyak 20 kali pertemuan, maka kegiatan malam ini adalah menggenapkan jumlah pertemuan tersebut bagi Bapak/Ibu yang menulis resume secara runtut.
Sekalipun kewajiban menulis resume hanya 20, namun materi pertemuan ke-21 s.d. 30 tidak kalah penting dan menarik untuk dipelajari sekaligus diramu dalam resume yang dapat digunakan untuk melengkapi buku yang akan diterbitkan jika buku solo bersumber dari hasil resume. Oleh karena itu, sambil menyiapkan kelengkapan buku solo, materi selanjutnya setelah ini jangan sampai dilewati. 📖✍️
[7/1, 19:01] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Sebagai penulis, tentunya kita ingin sekali jika buku kita bisa diterbitkan oleh Penerbit Mayor dengan berbagai keunggulannya. Untuk itu, tentu saja kita harus mengetahui seluk beluk atau kriteria agar buku kita bisa diterbitkan di Penerbit Mayor tersebut.
[7/1, 19:01] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Malam ini, Narasumber kita Bapak Edi S. Mulyanta, S.SI,., M.T. akan membahas materi dengan topik Menguak Dapur Penerbit Mayor.
Jika kita sampai diajak masuk ke dapur, artinya kita adalah keluarga dekat yang tentu saja tidak ada rahasia tentang resep utama dalam jurus-jurus penerbitan buku di Penerbit Mayor ini.
Oleh karena itu, silakan simak baik-baik materi yang akan disampaikan oleh Narasumber agar dapat menjadi jalan bagi Bapak/Ibu sebagai penulis buku Penerbit Mayor. 📖✍️🌹
[7/1, 19:02] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Baiklah Bapak Ibu hebat se-Nusantara, seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, acara kita terdiri dari:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Untuk sesi tanya jawab, pertanyaan bisa disampaikan ke nomor HP 08127396949 (Rosniniyati) dengan format: nama, asal kota/sekolah dan pertanyaan.
[7/1, 19:03] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Untuk mengawali acara kita, marilah kita mengucapkan lafaz basmalah.
Selanjutnya, agar belajar malam ini diberikan kemudahan, kelancaran, dan kerberkahan, marilah kita berdoa sesuai agama masing-masing. Berdoa dimulai. 🤲
....
Aamiin.
[7/1, 19:04] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Sebelum masuk ke materi inti, agar kita lebih mengenal sosok Narasumber hebat kita, marilah sama-sama kita simak profil beliau melalui tautan berikut.
https://www.pbuandi.com/2021/11/edi-s-mulyanta.html?view=flipcard
[7/1, 19:06] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Wah ... sudah penasaran ya ingin Menguak Dapur Penerbit Mayor.
Mari kita sapa dulu Narasumber kita yang luar biasa.
Assalamualaikum Pak Edi S. Mulyanta.
[7/1, 19:07] +62 811-2936-864: Waalaikumsalam semuanya 🙏🙏
[7/1, 19:07] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Selanjutnya, saya serahkan ruang chat kelas Belajar Menulis ini seluas-lausnya kepada Bapak.
Silakan, Pak . 🙏
[7/1, 19:09] +62 811-2936-864: Baik terimakasih bu Rosminiyati atas waktunya
[7/1, 19:10] Rosminiyati Moderator belajar Menulis: Sama-sama, Pak. Siap menyimak.
[7/1, 19:11] +62 811-2936-864: Tadi sudah diperkenalkan ya bapak ibu tentang saya.. bapak ibu bisa juga melihat-lihat buku-buku digital yang sudah terbit di tempat kami di www.pbuandi.com
[7/1, 19:11] +62 811-2936-864: bapak ibu bisa melihat buku-buku yang terbit selama pandemi dalam bentuk digital.
[7/1, 19:11] +62 811-2936-864: Saya sudah hampir 20 tahun mengelola penerbitan buku, awalnya saya adalah penulis buku mandiri yang hidupnya full dari menulis buku. Kemudian dipercaya untuk mengelola penerbitan buku di Yogyakarta.
[7/1, 19:12] +62 811-2936-864: 2 Tahun Pandemi sungguh merupakan masa terberat selama karier saya mengelola penerbitan buku
[7/1, 19:12] +62 811-2936-864: Tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia.
[7/1, 19:13] +62 811-2936-864: Ditambah serta diperparah lagi dengan pandemi Covid yang menambah luluh lantaknya industri penerbitan di Indonesia
[7/1, 19:14] +62 811-2936-864: Beruntungnya sebelum pandemi, pemerintah telah mengeluarkan undang-undang perbukuan yang mencoba format baru digital untuk dapat dikembangkan di dunia perbukuan Indonesia.
[7/1, 19:15] +62 811-2936-864: Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 22 yang keluar pada tahun 2022, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.
[7/1, 19:16] +62 811-2936-864: Bapak ibu sebagai calon penulis harus memahami hal ini, karena atmosfir dunia penerbitan perlahan-lahan akan berubah, karena posisi penulis menjadi semakin strategis dalam industri penerbitan.
[7/1, 19:17] +62 811-2936-864: Hal tersebut membuat dunia penerbitan bergegas untuk mengubah haluan visi misi mereka ke arah yang lebih up to date, menyongsong perkembangan teknologi yang lebih cepat dibandingkan perkembangan dunia bisnis penerbitan secara umum. Beberapa penerbit yang tidak dapat mengikuti perkembangan jaman, akhirnya mencoba mengurangi intensitas terbitan bukunya, akhirnya berimbas pula ke jumlah produksi buku mereka, dan memukul pula pendapatan atau omzet buku mereka. Penerbit buku di bawah IKAPI adalah penerbit yang mementingkan UUD (Ujung-ujungnya Duit) untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Secara otomatis cash flow akan terganggu, sehingga banyak penerbit akhirnya berpindah haluan ke usaha yang lain.
[7/1, 19:19] +62 811-2936-864: Tahun 2020-2022 merupakan masa paceklik bagi industri penerbitan, akan tetapi berbeda dengan dunia penulisan yang justru marak-maraknya. Hal ini mungkin karena aktifitas kita dibatasi, sehingga banyak yang memberikan kesempatan untuk bekerja dari rumah (WFH)
[7/1, 19:21] +62 811-2936-864: Penerbit seperti kami, tidak kekurangan naskah selama pandemi, dengan angka naskah masuk yang masih stabil. Akan tetapi angka penjualan yang turun hingga 90%, dimana toko buku sebagai outlet utama kami banyak yang tutup. Sekolah dan kampus sebagai sumber pendapatan kami juga melakukan proses belajar mengajar secara daring.
[7/1, 19:21] +62 811-2936-864: Produksi buku reguler sempat terhenti, sehingga banyak penulis yang mempertanyakan masa depan penerbitan di Indonesia secara umum.
[7/1, 19:23] +62 811-2936-864: Tidak semua tema buku, ternyata bisa digantikan oleh digital, hal inilah yang memberikan harapan baru penerbit untuk masih tetap memertahankan lini bisnis bukunya. Titik balik (rebound) pasar buku yang lesu tampaknya sudah mulai terasa mulai awal tahun 2022 ini, sehingga beberapa penerbit yang terlanjur mengurangi produksi bukunya bisa tertinggal oleh penerbit yang masih konsisten memertahankan produksi bukunya.
[7/1, 19:24] +62 811-2936-864: Data-data pemasaran tidak pernah bohong, bahwa beberapa buku dengan tema yang khas ternyata masih sangat baik di pasar. Nah para penerbit saat ini sedang gencar untuk tetap mempertahankan lini bisnis, yang memang telah teruji oleh perubahan jaman. Hal ini memang membutuhkan dana yang luar biasa besa untuk mencoba menggali lebih dalam pasar-pasar buku yang tidak tergoyahkan dengan perkembangan teknologi yang begitu gencar. Di dalam dunia Start-up dikenal dengan strategi bakar uang, nah di penerbit-penerbit masih mencoba untuk melakukan beberapa penelitian tema yang masih tetap baik di pasar.
[7/1, 19:25] +62 811-2936-864: Tema yang menjadi primadona ke depan adalah berkaitan dengan kurikulum baru Merdeka Belajar
[7/1, 19:26] +62 811-2936-864: Bapak ibu tentunya mempunyai pengalaman tentang hal ini, bisa dicoba ditawarkan ke penerbit. Peluang untuk terbit cukup menarik dengan tema kurikulum yang baru.
Lebih lanjut Pak Edi memaparkan bahwa Jumlah halaman sebenarnya bukan ketentuan utama karena variabel yang memengaruhi buku laku dan tidak bukan hanya dari jumlah halaman saja. Untuk buku ajar, kami biasanya mensyaratkan minimal harus 100 halaman, supaya punggung bukunya ada dan judul buku terlihat.
Trik yang paling mujarab untuk buku dapat lebih dikenal masyarakat memang Content is the king sehingga secara organik buku tersebut akan mandiri jualan sendiri. Tapi memang seribu satu buku tersebut. Untuk mendongkrak penjualan biasanya penulis dapat menggunakan jurus klise ATM - Amati Tiru Modifikas dari buku-buku Best Seller Terus rajin menulis berbarengan, supaya nama kita bisa nyangkut di Google, sehingga penerbit dapat meliriknya saat googling, karena googling jejak digital calon penulis biasanya dilakukan oleh penerbit termasuk kami. Trik gampang .. nama bapak ibu coba di google.. apakah menarik indeks google atau tidak.. itulah jejak digital bapak ibu.
1. Syarat utama adalah otentik, mengikuti kaidah buku ajar (untuk buku pelajaran), mengikuti trend ( dapat ditelusur google trend https://trends.google.com/trends/?geo=ID)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar