Sabtu, 28 Mei 2022

Resume 5 (Gairah Menulis Puisi)

Oleh: Hj. Novianti Mulyana, S.Pd., M.Pd.




Hari, Tanggal, : Jum'at, 27 Mei 2022

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: Dra. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator: Da'il Ma'ruf

Tema acara di WA Grup: Gairah Menulis Puisi



Terinspirasi dari percakapan di WA grup, tentang menulis di handphone, maka kembali saya membiasakan diri dengan menulis di handphone.

Berikut tampilan draft di handphone, beda banget dengan di laptop, tapi saya coba terus ah.


Yang saya suka lupa saat munculin icon tambah gambar adalah, saya bisa geser pita "perintah" ke kiri atau ke kanan 😁👌


Resume:

Gairah menulis Puisi, demikianlah Tema Presentasi pada malam ini, berikut Kata Mutiara yang  menjadi pengingat diri



Setuju dengan kata mutiara di atas, semoga saat saya mengutip karya orang lain, saya dapat dengan sesuai aturan menyatakan bahwa kutipan itu adalah sebuah kutipan.

Kegiatan pertemuan malam ini begitu bersemangat, memunculkan para penyair-penyair yang menampilkan masing-masing puisinya di grup. Begitu penuh warna.

Pada resume ini, saya coba-coba menulis sebuah puisi, tapi sepertinya inspirasi sedang macet. Kemacetan inspirasi ini, justru membuat saya makin mengapresiasi karya-karya, karena itu terlahir dari kreativitas dan perjuangan.

Materi yang saya tangkap dari pertemuan malam ini adalah, (dengan coba saya tangkap kata-kata kunci dari narasumber malam ini, kemudian saya coba searching di internet, sebagai penguat bagi saya atas paparan narasumber):


Puisi Menurut H.B. Jassin:

menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. (dikutip pada 28 mei 22, pk 18.44 WIB dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/#:~:text=Beberapa%20para%20ahli%20dalam%20bidang,suatu%20hal%20atau%20kejadian%20tertentu. )



Jenis-jenis Puisi:
Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif. (dikutip pada 28 mei 22, pk 18.44 WIB dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/#:~:text=Beberapa%20para%20ahli%20dalam%20bidang,suatu%20hal%20atau%20kejadian%20tertentu.)



Sebagai penyemangat diri, dan bersesuaian juga dengan tema malam ini: Gairah Menulis Puisi, berikut ini saya tampilkan Puisi WS Rendra:

PUISI TERAKHIR WS RENDRA 


Hidup itu seperti UAP,  yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! 

Ketika Orang memuji MILIKKU,

aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.


Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,

Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,

Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,

Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA ...


Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,

MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?

UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku.


Dan kalau bukan milikku, 

apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- NYA ini?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ?


Malahan ketika diminta kembali,

kusebut itu MUSIBAH,

kusebut itu UJIAN,

kusebut itu PETAKA,

kusebut itu apa saja ...

Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA....


Ketika aku berdoa, 

kuminta titipan yang cocok dengan

KEBUTUHAN DUNIAWI,

Aku ingin lebih banyak HARTA,

Aku ingin lebih banyak MOBIL,

Aku ingin lebih banyak RUMAH,

Aku ingin lebih banyak POPULARITAS,


Dan kutolak SAKIT,

Kutolak KEMISKINAN,

Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku.


Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA,  

harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. 


Aku rajin beribadah, 

maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,

Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...


Betapa curangnya aku,

Kuperlakukan DIA seolah Mitra   Dagang ku 

dan bukan sebagai Kekasih !


Kuminta DIA membalas perlakuan baikku 

dan menolak keputusan- NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ...


Padahal setiap hari kuucapkan,

"Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU"


Mulai hari ini, 

ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan 

dan menjadi bijaksana, 

mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH ...


Sebab aku yakin....

ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku ...

KEHENDAKMU  adalah yang ter BAIK bagiku ..


Ketika aku ingin hidup KAYA, 

aku lupa, 

bahwa HIDUP itu sendiri 

adalah sebuah KEKAYAAN.


Ketika aku berat utk MEMBERI,

aku lupa, 

bahwa SEMUA yang aku miliki

juga adalah PEMBERIAN.


Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, 

....aku lupa, 

bahwa dalam KELEMAHAN,

Tuhan memberikan aku KEKUATAN.


Ketika aku takut Rugi, 

Aku lupa,

bahwa HIDUPKU adalah 

sebuah KEBERUNTUNGAN,

kerana AnugerahNYA.


Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepada NYA


Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA. 

Tetapi karena kita BAHAGIA,

maka hari ini menjadi INDAH.


Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. 

Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa.


Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA. 

Tetapi karena kita YAKIN BISA.!

semuanya menjadi MUDAH.


Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM. 

Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK,


Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT.


Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, 

cukuplah menjadi JALAN SETAPAK 

yang dapat dilalui orang,


Bila kita tidak dapat menjadi matahari, 

cukuplah menjadi LENTERA 

yang dapat menerangi sekitar kita,


Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, 

maka BERDOALAH untuk

kebaikan.


Akhirnya, saya dapat ikut meramaikan membuat puisi dalam pertemuan dengan tema GAIRAH MENULIS PUISI ini, saya teringat pada Poetry yang pernah saya buat, silakan dapat disimak di video  di Channel Youtube saya MATH TSURAYYA EDUCATION BY NOVIANTI berikut ini:




Sebagai penutup, izinkan saya menutup resume ini dengan do'a yang dikutip dari puisi WS Rendra di atas:

Ya Allah, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana. Hadirku membawa kebaikan. Selamat dunia akhirat. Aamiin.


5 komentar: