Kamis, 26 Mei 2022

Resume 4 (Pertemuan ke-4: Menulis Buku dari Karya Ilmiah)

 Oleh: Hj. Novianti Mulyana, S.Pd., M.Pd.



Hari, Tanggal, : Rabu, 25 Mei'22

Waktu dan Tempat: 19.00 WIB, di Whatsapp Grup Belajar Menulis

Kegiatan: Belajar Menulis PGRI, Gelombang ke 25-26

Narasumber: .Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

Moderator: Helwiyah

Tema acara di WA Grup: Menulis Buku dari Karya Ilmiah


Salam Pembaca sekalian,

Sebagai pengantar ke resume, saya menemukan bahwa ternyata dari materi yang sama untuk diresume, dihasilkan banyak resume yang sangat indah beraneka ragam. Sehingga setiap kunjungan ke masing-masing blog peserta, walau berisi materi yang sama, ternyata bisa terasa seru tidak membosankan. Terimakasih kepada team pengasuh Kegiatan dan para Narasumber yang merancang kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas menulis kami.

Ternyata, pada waktu pelaksanaan presentasi narasumber saya ketiduran, benar-benar saya sedang lelah. Ketika pagi harinya saya check lagi WA, seperti biasa WA sudah sangat penuh dengan ratusan chat. πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…. Saya scroll ke atas, dan kemudian saat ada chat masuk, maka WA nya muter lagi-muter lagi ke chat terbaru masuk tersebut. Lengkaplah, rasanya , ingin menyerah saja menuliskan resume ini. Tapi, materi dari pertemuan ini sebenarnya adalah materi yang saya tunggu-tunggu. Maka, terimakasih kembali saya sampaikan kepada Pengasuh Kegiatan Belajar Menulis PGRI ini, atas pemilihan platform kegiatan berupa Presentasi Narasumber via WA Grup seperti ini, maka saya masih dapat mencoba untuk berjuang menangkap materi yang dipresentasikan. Lebih lanjut, dengan menjadi peserta kegiatan, maka saya dapat menangkap materi-materi pelatihan dalam urutan yang terurut, dan interaktif via posting di kegiatan blog walking, hal yang tentunya tidak didapat oleh hanya pembaca materi tanpa menjadi peserta kegiatan BELAJAR MENULIS PGRI ini. 

Menurut saya, Penyajian Presentasi Narasumber melalui chat WA grup ini bahkan lebih powerful dari platform Video Conference Central, karena rasanya sulit untuk sepenuhnya fokus ke presentasi, pasti ada saat di mana saya fokusnya sedang meningkat dan kadang fokusnya sedang menurun. Kemudian juga, ketika harus merunut ke rekaman video conference, rasanya memusingkan. Seringkali saya mendapatkan link rekaman-rekaman presentasi, tapi akhirnya tidak berhasil saya manfaatkan.Videonya panjang, tidak terdeteksi bagian yang pentingnya. Bahkan power point yang dishare selepas pelaksanaan video conference, terasa kurang lengkap karena power point kan tidak ada penjelasannya, hanya berupa point-poit saja. Berikut ini saya tampilkan lengkat penjelasan narasumber, karena resume ini akan menjadi catatan penting saya, untuk bahan belajar saya membuat hasil penelitian menjadi buku.


Resume:

Pertemuan ini dibuka dengan pengantar oleh moderator, dilanjutkan paparan profil narasumber sebagai berikut:


Profil lengkap narasumber dapat dilihat di link berikut ini:


Masya Allah .....hebat yha ...

Masih muda...namun kegiatan,karya  dan prestasi beliau begitu banyak .... πŸ‘

Saya yakin bapak ibu semua  pernah bikin skripsi,thesis,karya ilmiah ,best practice bahkan mungkin disertasi....

Sekarang ada dimana?

Yuk ....buka lagi.  .diedit jadikan buku yang bernilai tambah...

Caranya...??

Mari sama sama kita simak paparan materi dari Nara sumber hebat malam ini.....


Kita  sambut dengan meriah dan senyum merekah....

Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd..

πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ˜

Silakan ibu ...ruang chat kami serahkan sepenuhnya...... πŸ™

Terimakasih bu helwiya atas sambutan meriahnya.. Hehe.. Jadi malu saya πŸ˜ƒπŸ˜ƒ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Selamat malam bapak ibu hebat semua.. Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat dimanapun kita berada dan pastinya tetap selalu bersemangat dalam kondisi apapun 😊😊

Terimakasih kepada om jay dan tim atas kepercayaan dan kesempatannya kepada saya untuk dapat sedikit berbagi pengalaman dengan para penulis hebat di grup ini

Saya yakin disini semuanya adalah penulis yang hebat karena dari kemarin saya amati di grup ini begitu bersemangat ketika menuliskan resumenya ke dalam blog dan saling berlomba-lomba untuk berkunjung ke blog yang lainnya. Istilah kerennya blog walking

Semoga semangat ini akan terus mengalir sampai nanti akhir pelatihan bahkan sampai kapanpun tetap menulis seperti yang guru saya, Om Jay lakukan tiap harinya 😊😊

Yang ini saya belum bisa bapak ibu hehe... Kalau ditanya mengapa??? Pasti dicari-cari alasannya.. Tapi mungkin intinya tidak menyempatkan diri saja  πŸ˜…πŸ˜….. Jangan ditiru nggih 🀭🀭

Sebelumnya, ijinkan saya mengenalkan diri, meski tadi sudah diperkenalkan oleh bu helwiya yang hebat, namun kurang afdhol kalau belum berkenalan langsung 😊,, karena ada yang bilang, tak kenal maka tak sayang 🀭🀭

Saya seorang guru biasa namun punya semangat belajar yang luar biasa dan ingin tahu dan ingin punya pengalaman sebanyak-banyaknya, Noralia,, asal dari Kudus tapi sekarang menetap di Semarang karena rejekinya ternyata di Semarang. Jika ada yang ke Semarang, dipersilahkan mampir nggih 😊

Mungkin perkenalan cukup,, lanjut ke sedikit berbagi pengalaman ya bapak ibu

Sesuai dengan tema malam ini, Menulis buku dari karya ilmiah, kita akan berdiskusi bersama tentang bagaimana cara mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku

Nah, silakan dapat dibongkar kembali file karya ilmiahnya ya,, boleh skripsi, boleh tesis, PTK, best practice atau KTI lainnya

Sebagai bonusnya, malam ini saya tidak hanya memaparkan bagaimana menulis buku dari KTI tetapi juga tentang bagaimana menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional dari KTI


Karena kebetulan saya juga diperbantukan menjadi tim editor untuk Jurnal Ilmu Gizi Universitas IVET Semarang, semoga dapat berbagi sedikit tips agar artikel kita langsung diterima oleh pengelola jurnal nasional

SESI 1 : MENULIS BUKU DARI KTI

Nah, mengapa harus buku??

1. Lebih bermakna dan bermanfaat

Bayangkan jika karya itu masih berupa KTI. Kebanyakan pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan. Pembacanya siapa?? Sangatlah terbatas. Jika di perpustakaan sekolah, pastilah para warga sekolah. 


Jika KTI ini diubah menjadi buku, maka apa yang terjadi?? Buku itu dapat dibaca siapapun. Lewat apa?? Dari penjualan buku kita. Dengan demikian, sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya terbatas untuk kalangan tertentu saja

2. Keutungan materi

Nah, untuk ini bonus tersendiri pastinya. Jika buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke kantong kita. 


Bayangkan jika masih berupa KTI, diperjualbelikan pun tidak akan bisa..

3. Hasil penelitian akan tersebar luas

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas

4. PAK

Nah,, ini pastinya sangat menggiurkan untuk bapak ibu guru. Karena memang tuntutan ASN haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit. 


KTI menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan bagi bapak ibu guru

Lalu, bagaimana cara mengubah KTI menjadi Buku?

1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh

Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks

Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,  kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching

Nah, ini diubah menjadi seperti ini :


Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21

Lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku

Ubah DAFTAR ISI

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa

 

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)


Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran


Bab 2( APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran SEMMI

Jika dikonversi menjadi

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul 

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah

3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :

- Rumusan masalah

- tujuan penelitian

- manfaat penelitian

- definisi operasional

- hasil penelitian terkait


Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku

4. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat

5.  Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman. Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini

7.Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.


Demikian resume ini, berisi materi yang begitu pada, yang akan saya pelajari kembali, untuk saya juga kemudian dapat mengubah KTI menjadi buku. 

Salam semangat para peserta pelatihan sekalian, utamanya adalah penyemangat bagi diri saya sendiri, yaitu sebagai peserta saya menyadari bahwa kegiatan ini memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk memenuhi tugas yang disyaratkan sesuai kondisi kita masing-masing.

Sebagai bahan sharing, saya jika berikan komentar adalah tidak mulai dari peringkat 1, tapi mulai dari komentar pas di atas saya ke atas, terus ke yang pas di bawah saya baru terus ke bawah bergantian, he...he...he..., biar kebagian komentar yang urutannya saling berdekatan dengan saya, sebagai senasib yang berdekatan urutannya he...he...he...., karena kadang ndak terkejar juga memberikan komen ke semua yang sudah posting resume.

Jadi teringat anjuran agar sekali-sekali perhatikan dan belanja di warung di sekitar rumah kita. 😍😍😍

HAPPY LEARNING


8 komentar:

  1. Gak papa bu ... Saya memaklumi jika ibu gak sempat hadir dan komen ... Terpenting kita tetap semangat dan setia melangkah meraih prestasi ...

    BalasHapus
  2. Kok hilang lagi komennya nih ... Padahal baru mau beranjak ke blog lain ... Apakah karena signal atau gadget sy yg sdh mulai usang ??? ...
    Bu Novi, tetap semangat ya ...
    Mau no 25 kek, mau no terakhir kek ...
    Terpenting, jangan mundur dan tetaplah semangat, kita raih bersama mimpi kita bu ...

    BalasHapus
  3. Alhamdulillaah, Siip terimakasih mBak There, salam hormat untuk semua peserta πŸ™

    BalasHapus
  4. Tetap semangat bu, semoga segera terbit buku solonya, salam kenal

    BalasHapus
  5. Aamiin. Do'a yang sama untuk rekan semuaaa

    BalasHapus